Kerajinan Khas Jepara: Monel

Kerajinan khas Jepara berikutnya yang tidak kalah menarik untuk diketahui adalah monel. Monel sendiri merupakan sebuah baja putih yang tidak dapat berkarat. Di tangan para pengrajin monel di Jepara, monel yang awalnya berupa baja putih kemudian mampu disulap menjadi kerajinan khas berupa beragam perhiasan cantik, seperti kalung, cincin, gelang, anting, dan masih banyak lagi. Sentra pembuatan kerajinan khas monel di Jepara ada di Desa Kriyan. Di desa inilah kita bisa menemukan banyak warga yang berprofesi sebagai pengrajin monel.

Industri monel sendiri sudah ada sejak tahun 1950-an yag dipelopori oleh Sarpani dan Masruhan (Inayah, 2008:33 dalam Indrati, Sri 2019). Keterampilan membuat kerajinan khas dari monel kemudian diturunkan ke generasi-generasi berikutnya. Kerajinan khas yang satu ini memiliki banyak peminat mulai dari daerah Jepara hingga ke seluruh daerah di Indonesia.

Furniture dan Seni Ukir

Kerajinan khas Jepara yang pertama adalah Furniture dan Seni Ukir Jepara. Kerajinan khas yang satu ini memang sudah dikenal ke seluruh penjuru negeri bahkan hingga ke luar negeri. Furniture Jepara memang tidak bisa dilepaskan dari seni ukir. Ukiran-ukiran yang ada di furniture justru yang membedakan furniture Jepara dengan furniture di daerah lain. Ukiran Jepara memiliki beragam motif, motif yang terkenal dari ukiran Jepara yaitu motif Daun Trubusan.

Seni ukir Jepara sudah ada sejak zaman Pemerintahan Ratu Kalinyamat sekitar tahun 1549. Ratu Kalinyamat memiliki anak perempuan yang bernama Retno Kencono. Retno Kencono memiliki peran yang sangat besar bagi perkembangan seni ukir Jepara. Seni ukir Jepara kemudian berkembang semakin pesat, kondisi tersebut juga didukung dengan adanya seorang menteri yang sangat ahli dalam seni ukir, yaitu Sungging Badarduwung. Sampai saat ini pun furniture Jepara dan seni ukir Jepara masih banyak diminati oleh masyarakat luas. Sebagian besar masyarakat Jepara memiliki keterampilan mengukir dan keterampilan tersebut kemudian diturunan ke generasi-generasi berikutnya.

Di Jepara sendiri terdapat daerah sentra ukir, yaitu di Desa Mulyoharjo. Disebut sentra ukir karena hampir sebagian besar warga desanya berprofesi sebagai pengukir dan di sepanjang jalan kamu akan menemukan banyak patung dan furniture dengan ukiran Jepara. Furniture dan seni ukiran Jepara sudah tidak diragukan lagi kualitasnya. Kerajinan khas yang satu ini bahkan sudah mencapai pasar internasional dan telah mendapatkan beberapa penghargaan baik di tingkat nasional maupun tingkat internasional. Bahkan sekarang Jepara memiliki julukan “The World Caving Center”.

Furniture dan Seni Ukir

Kerajinan khas Jepara yang pertama adalah Furniture dan Seni Ukir Jepara. Kerajinan khas yang satu ini memang sudah dikenal ke seluruh penjuru negeri bahkan hingga ke luar negeri. Furniture Jepara memang tidak bisa dilepaskan dari seni ukir. Ukiran-ukiran yang ada di furniture justru yang membedakan furniture Jepara dengan furniture di daerah lain. Ukiran Jepara memiliki beragam motif, motif yang terkenal dari ukiran Jepara yaitu motif Daun Trubusan.

Seni ukir Jepara sudah ada sejak zaman Pemerintahan Ratu Kalinyamat sekitar tahun 1549. Ratu Kalinyamat memiliki anak perempuan yang bernama Retno Kencono. Retno Kencono memiliki peran yang sangat besar bagi perkembangan seni ukir Jepara. Seni ukir Jepara kemudian berkembang semakin pesat, kondisi tersebut juga didukung dengan adanya seorang menteri yang sangat ahli dalam seni ukir, yaitu Sungging Badarduwung. Sampai saat ini pun furniture Jepara dan seni ukir Jepara masih banyak diminati oleh masyarakat luas. Sebagian besar masyarakat Jepara memiliki keterampilan mengukir dan keterampilan tersebut kemudian diturunan ke generasi-generasi berikutnya.

Di Jepara sendiri terdapat daerah sentra ukir, yaitu di Desa Mulyoharjo. Disebut sentra ukir karena hampir sebagian besar warga desanya berprofesi sebagai pengukir dan di sepanjang jalan kamu akan menemukan banyak patung dan furniture dengan ukiran Jepara. Furniture dan seni ukiran Jepara sudah tidak diragukan lagi kualitasnya. Kerajinan khas yang satu ini bahkan sudah mencapai pasar internasional dan telah mendapatkan beberapa penghargaan baik di tingkat nasional maupun tingkat internasional. Bahkan sekarang Jepara memiliki julukan “The World Caving Center”.

Kerajinan Khas Jepara: Tenun Troso

Kerajinan khas Jepara yang terakhir dan juga tidak kalah menarik untuk diketahui yaitu kerajinan khas Tenun Troso. Kerajinan khas tersebut bisa tercermin dari sebuah desa di Jepara yang bernama Desa Troso. Jika kalian memasuki desa tersebut, maka di sepanjang jalan, kalian akan menemukan deretan rumah yang menghasilkan Kain Tenun Troso, toko-toko dan butik yang menjual kerajinan khas Tenun Troso dengan corak dan motif yang beragam.

Kerajinan Khas Jepara: Monel

Kerajinan khas Jepara berikutnya yang tidak kalah menarik untuk diketahui adalah monel. Monel sendiri merupakan sebuah baja putih yang tidak dapat berkarat. Di tangan para pengrajin monel di Jepara, monel yang awalnya berupa baja putih kemudian mampu disulap menjadi kerajinan khas berupa beragam perhiasan cantik, seperti kalung, cincin, gelang, anting, dan masih banyak lagi. Sentra pembuatan kerajinan khas monel di Jepara ada di Desa Kriyan. Di desa inilah kita bisa menemukan banyak warga yang berprofesi sebagai pengrajin monel.

Industri monel sendiri sudah ada sejak tahun 1950-an yag dipelopori oleh Sarpani dan Masruhan (Inayah, 2008:33 dalam Indrati, Sri 2019). Keterampilan membuat kerajinan khas dari monel kemudian diturunkan ke generasi-generasi berikutnya. Kerajinan khas yang satu ini memiliki banyak peminat mulai dari daerah Jepara hingga ke seluruh daerah di Indonesia.

Jepara, Kota Sejarah sekaligus Kota Pusat Kerajinan

Bicara masalah Jepara, tentunya yang akan langsung teringat adalah budaya dan kerajinan seni ukir kayu. Jepara sejak dulu memang dikenal sebagai penghasil kerajinan kayu jati yang ternama. Apalagi, kayu dari Jepara dikenal dengan kualitasnya yang mumpuni.

Tapi, Jepara punya potensi yang jauh lebih banyak dari itu. Lokasinya yang eksotis, berada di daerah semenanjung. Posisinya yang dikelilingi lautan menjadikan Jepara sebagai salah satu destinasi favorit di Jawa Tengah. Apalagi, keindahan alamnya juga eksotis.

Terkait sejarah, Jepara dulunya dikenal dengan kejayaan Kerajaan Kalingga, terutama ketika dipimpin oleh Ratu Shima pada tahun 640 M. Di zaman itu, Kerajaan Hindu yang berpusat di Jepara ini sangat ternama dan disegani kerajaan lainnya.

Sebagai kota dengan kerajinan yang ternama di seantero Nusantara, tentunya jangan Anda lewatkan untuk berbelanja oleh-oleh ketika berkunjung ke daerah yang satu ini. Di daerah ini tidak hanya kerajinan, tapi fashion dan makanan juga akan menjadi hal yang perlu Anda incar.

Pakaian misalnya, yang rata-rata bisa Anda temukan di berbagai industri kreatif di kota ini. Jahitannya rapi, kainnya berkualitas tinggi, sehingga sangat pas untuk menjadi oleh-oleh yang paling berkesan.

Bali sebagai daerah penghasil batik didukung oleh masyarakatnya yang terkenal pandai dalam olah kesenian. Batik Bali sendiri dipercaya merupakan hasil penyebaran batik dari Pulau Jawa, namun memiliki ciri khas tersendiri. Motif Batik Bali terkenal memiliki makna nilai-nilai solidaritsa, seperti Sekar Jagad Bali, Teratai Banji, dan Poleng Biru.

Batik di Papua memiliki ciri khas yang berbeda dengan batik di daerah lain. Perbedaan itu lantaran Batik Papua memiliki motif yang menggambarkan apa yang dimiliki daerah Papua. Salah satu contohnya adalah motif burung Cendrawasih yang hanya ditemui di Papua, dan tidak ditemui di daerah lain. Selai Cendrawasih, Papua juga memiliki motif batik lain seperti Asmat, Sentani, Tifa, hingga Tambal Ukir. Sumber:Kompas.idPekalongakota.go.idJogjaprov.go.id

Shutterstock/Innayah Proses pembuatan batik tulis oleh seorang pengrajin di Kampung Batik Laweyan, Solo.

Kota Solo atau Surakarta sebagai salah satu pusat batik di Indonesia sudah terbangun sejak masa lampau. Diketahui, Solo pernah menjadi pusat Kerajaan Mataram Surakarta, dan dilanjutkan dengan Kasunanan Surakarta dan Pura Mangkunegaran. Eksistensi Solo sebagai pusat batik di Indonesia tercermin dari banyaknya sentra batik di kota ini. Baca juga: Ingin Tahu Proses Membatik di Kampung Batik Laweyan? Ini Caranya Sentra-sentra batik di Solo antara lain Batik Danar Hadi, Kampung Batik Kauman, Kampung Batik Laweyan, Pasar Klewer, Beteng Trade Center, Pusat Grosir Solo, hingga Lumbung Batik Solo. Di antara sentra batik tersebut, Kampung Batik Laweyan mungkin menjadi yang paling terkenal. Pasalnya, industri batik tulis di Laweyan ini sudah mulai berkembang sejak abad ke-14 Masehi, pada masa Kesultanan Pajang. Pada saat teknik batik cap ditemukan, Kampung Batik Laweyan juga tidak ketinggalan, bahkan melahirkan banyak juragan batik.

Apa aja sih kerajinan khas yang ada di kota ukir? Jepara merupakan salah satu kabupaten yang letaknya berada di pesisir utara Provinsi Jawa Tengah. Orang-orang di luar sana mengenal Jepara dengan Pulau Karimun Jawanya yang sangat indah. Jepara memang memiliki beberapa tempat wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi, seperti tempat wisata Pantai Kartini dengan ikon kura-kura raksasa, Pantai Tirto Samudra dengan keindahan pantai dan beberapa permainan air yang seru. Bagi kamu yang suka wisata sejarah, kamu bisa mengunjungi Museum R.A Kartini. Di Musium R.A Kartini kamu bisa menemukan beberapa benda peninggalan R.A Kartini dan hal-hal menarik lainnya yang berhubungan dengan R.A Kartini. Selain tempat-tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi, Jepara juga memiliki beberapa kerajinan khas yang sangat menarik untuk diketahui. Berikut 3 kerajinan khas Jepara yang perlu kamu ketahui, check this out.

Apa itu Kerajinan Tenun Troso?

Jika kalian mendengar nama tenun, yang terlintas dalam pikiran kalian adalah proses pembuatan untuk sebuah kain. Yap, betul. Troso di sini adalah nama sebuah kain yang dibuat dengan proses ditenun. Mengapa dinamakan Troso? Troso sendiri diambil dari nama salah satu desa di jepara, yaitu Desa Troso. Sekitar tahun 1934, mata pencaharian sebagian besar masyarakat Desa Troso adalah sebagai pengrajin kain tenun. Pada tahun tersebut, kain tenun yang mereka buat adalah Kain Tenun Gedong. Kemudian, pada tahun 1943, masyarakat Desa Troso mulai membuat Kain Tenun Pancal. Banyaknya pengrajin tenun di desa tersebut yang kemudian menjadikan kain ini dinamakan Kain Tenun Troso. Kain Tenun Troso dibuat secara tradisional menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM). Proses pembuatan Kain Tenun Troso cukup rumit, butuh ketelitian dan kesabaran selama proses pembuatannya. Tidak heran jika semakin kompleks motif pada Kain Tenun Troso, maka harganya pun akan semakin mahal. Namun, harga tersebut sebanding dengan kerumitan proses pembuatannya dan hasil kain yang didapat.

Di mana Saja kerajinan Kain Tenun Troso ini dijual?

Kerajinan Kain Tenun Troso tidak hanya dijual di Kota Jepara, tetapi juga ke seluruh Indonesia, bahkan hingga ke luar negeri. Mengapa? Karena produk ini bisa dipaki mulai dari anak-anak hingga dewasa dan saat ini produk-produk dengan nuansa etnik semakin banyak digemari, tidak terkecuali dengan Kain Tenun Troso.

Nah, untuk kalian yang tinggal di luar Kota Jepara dan ingin membeli produk kerajinan khas Kain Tenun Troso, kalian tidak perlu jauh-jauh datang ke Jepara karena saat ini kerajinan khas Kain Tenun Troso sudah banyak dijual secara online. Salah satunya di tokotenun.com, kalian bisa langsung mengunjungi website kami di https://www.tokotenun.com/ dan  juga ada beberapa video menarik seputar tenun yang bisa kalian tonton di channel youtube kami https://www.youtube.com/channel/UCojYgvkMvf0CVYy9Iir8UUQ?sub_confirmation=1 .

Step 1: Let the number of boxes of fried rice be xxx. Then, the number of packets of noodles is x+4x+4x+4.

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Yuk cermati latihan soal dan kunci jawaban mata pelajaran Seni Budaya kelas 10 SMA/SMK hingga MA. Terdapat 50 soal pilihan ganda yang bisa dikerjakan.

Pahami latihan soal dan kunci jawaban mata pelajaran Seni Budaya kelas 10 SMA/SMK hingga MA. Siswa sebaiknya mengerjakan soal secara mandiri terlebih dahulu untuk mengukur kemampuan dalam menghadapi tes.

Berikut ini contoh soal dan kunci jawaban mata pelajaran Seni Budaya kelas 10:

Soal Seni Budaya Kelas 10:

1. Ide dalam penggarapan seni tari juga dapat ditampilkan pada berbagai unsur gerak seperti gerakan-gerakan berikut, kecuali….a. gerak murnib. gerak manusiawic. gerak maknawid. gerak asimetrise. gerak simetris

Baca juga: Orang yang Pekerjaannya Memainkan Wayang Kulit Disebut? 40+ Soal & Kunci Jawaban Seni Budaya Kelas 1

2. Perlengkapan yang digunakan untuk mendukung seni tari adalah….a. aksesorib. tata busanac. tata dekorasid. tata panggunge. property

3. Penyelenggaraan pergelaran musik juga dapat dilakukan di tempat-tempat seperti berikut, kecuali….a. lapanganb. alun-alunc. stadiond. gedunge. kantor pemerintah

4. Bahan utama dalam membuat batik tulis dan batik cap adalah….a. malamb. cantingc. kompord. wajane. meja pola

5. Kegiatan yang dilakukan oleh para peserta pergelaran pada tahap akhir persiapan disebut….a. latihanb. geladi kotorc. geladi bersihd. perencanaane. penataan

Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!

Produk Kain Tenun Troso

Siapa bilang Kain Tenun Troso hanya bisa dijadikan sebagai pakaian, kain tersebut juga bisa dijadikan beragam produk yang menarik, seperti gelang, ikat kepala, syal, tas, bahkan sepatu dari Kain Tenun Troso juga ada dan masih banyak lagi produk yang bisa dibuat dari Kain Tenun Troso. Untuk harga sendiri bervariasi, dari yang murah seharga Rp10.000 sampai yang jutaan pun ada.